Asal Mula Nama Gadget
Nama gadget sendiri sebenarnya berasal dari lelucon. Di abad 19, bukti anekdot dari asal mula penggunaan istilah gadget terdapat di Kamus Inggris Oxford. Istilah gadget ini
digunakan sebagai istilah pengganti untuk menyebutkan sebuah benda yang
digunakan oleh seseorang dengan daya ingat rendah dan peristiwa ini
terjadi pada 1850-an.
Secara etimologi, kata gadget ini artinya adalah sengketa. Menurut cerita, asal usul nama gadget juga
diciptakan ketika tiga orang sedang melakukan sebuah pembangunan besar.
Mereka adalah Gaget, Gauthier, dan Cie. Masih menurut cerita,
pembangunan besar yang mereka lakukan adalah pembangunan patung Liberty
pada 1886.
Versi lain kemudian banyak bermunculan. Cerita lain mengenai asal usul kata gadget datang dari peristiwa Perang Dunia I. Gadget digunakan dalam bahasa kemiliteran terutama bagi angkatan laut. Kata gadget sering muncul dalam buku yang ditulis oleh Vivian Drake berjudul “Above the Battle” yang diterbitkan pada 1918.
Dalam buku itu tertulis sebuah kutipan seperti ini “Our ennui was
occasionally relieved by new gadgets. Gadget is the Flyng slang for
invention! Some gadgets were good, some comic and some extraordinary”. Pada saat itu, istilah gadget berkonotasi sebuah kekompakan dan mobilitas.
Hingga 1956, istilah gadget terus diperbincangkan. Sebuah
esai berjudul “The Great Gizmo” yang ditulis oleh seorang kritikus
arsitektur bernama Reyner Banham, mendefinisikan istilah gadget sebagai
benda dengan karakteristik unik, memiliki sebuah unit dengan kinerja
yang tinggi dan berhubungan dengan ukuran serta biaya.
Fungsi gadget adalah untuk mengubah sesuatu menjadi hal yang dibutuhkan oleh manusia. Masih menurut esai tersebut, gadget hanya bisa digunakan oleh mereka dengan kemampuan instalansi dan penggunaan yang handal.
Handphone sebagai Salah Satu Jenis Gadget
Berdasarkan definisi awal, tidak heran jika handphone dikategorikan sebagai salah satu jenis gadget. Berdasarkan fungsinya, handphone adalah jenis gadget yang paling akrab dengan kehidupan manusia sehari-hari. Jenis handphone yang dikenal oleh masyarakat luas sudah sangat banyak.
Perkembangan terjadi dari generasi ke generasi. Penemuan baru selalu menjadi daftar spesfikasi yang dihadirkan untuk melengkapi handphone tersebut. Teknologi canggih yang diterapkan pada handphone sekarang ini antara lain kamera, jaringan internet, peta digital, dan pemutar musik.
Perusahaan-perusahaan telepon genggam juga sudah sangat banyak.
Mereka bersaing untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat banyak.
Perusahaan telepon seluler tersebut diantaranya Nokia, Samsung, LG, Sony
Ericsson dan BlackBerry.
PERKEMBANGAN GADGET DI INDONESIA
Perjalanan telekomunikasi di Indonesia dimulai dengan hadirnya NMT (Nordic Mobile Phone)
dengan sistem analog yang dikembangkan oleh The Telecommunication
Administration of Sweden, Norwegia, Finlandia, dan Denmark. Setahun
berselang, teknologi bergeser ke NMT Modifikasi dengan sistem AMPS (Advance Mobile Phone System),
dimana ada 4 operator di Indonesia yang menggunakan sistem ini, yaitu
PT Rajasa Hazanah Perkasa, PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo
Telekomindo, dan PT Panca Sakti.
Tahun 1993, industri GSM (Global System for Mobile Communication)
mulai berkembang di Indonesia, ditandai dengan proyek percontohan
seluler digital PT Telkom di pulan Batam dan Bintan. Dekade ini, semakin
marak operator GSM beroperasi di Indonesia, mulai dari PT Satelit
Palapa Indonesia (Satelindo) sebagai operator GSM pertama di Indonesia
yang menggunakan SIM Card (1994), disusul oleh Telkomsel yang didirikan
oleh Telkom (1995), dan PT Excelcomindo Pratama (1996). Hingga akhir
tahun 1999, terdapat 2,5 juta pelanggan seluler di Indonesia dan
sebagian besar adalah pengguna produk ketiga operator tersebut.
Tahun 2000, layanan SMS (Short Message Service) mulai marak dan Nokia mejadi brand yang
sangat populer. Tahun 2002, penyedia jaringan telekomunikasi Ericsson
dan Alcatel mulai masuk ke Indonesia. Tahun 2003, era CDMA dimulai
dengan hadirnya Esia dan Flexi milik Telkom. Kehadiran CDMA diakui cukup
berdampak pada jumlah pengguna seluler meningkat tajam karena semakin
murahnya tarif layanan dan handset.
Tahun
2006 Hutchinson masuk ke Indonesia dengan merek 3, disusul Axis tahun
2008. Perkembangan telekomunikasi pun semakin pesat di era ini dengan
hadirnya berbagai merek smartphone yang
memudahkan akses internet dari telepon. Dan sampai akhir tahun 2011,
menurut data ATSI (Asosiasi Telepon Seluler Indonesia), pengguna layanan
seluler Indonesia telah mencapai 240 juta lebih.
Di Indoensia di prediksi tetap dipegang oleh segmen smartphone. Walaupun
pc serta laptop tetap miliki kesempatan buat berkembang, tetapi berasa
tetap kalah dengan perkembangan smartphone. Hal tersebut disebabkan,
tingkat konsumsi smartphone di Tanah Air dapat senantiasa makin tambah.
Seperti yg didapati, kala ini perkembangan gadget di Indonesia
pertumbuhannya cukup sangat cepat. Juga peminat gadget di Indonesia jadi
lebih makin tambah serta nyaris seluruhnya golongan warga senang
memanfaatkan gadget. Gadget yg jadi pilihan banyak orang-orang salah
satunya merupakan Blackberry, Apple, serta Android.
Adapun penjelasan perihal ketiga gadget yg disebut merupakan sebagaimana berikut:
"BlackBerry"
BlackBerry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, menjelajah internet, messenger (Blackberry Messenger/BBM), dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan gadget canggih ini begitu fenomenal belakangan ini, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion. BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion
(RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data
nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga mengejutkan
dunia.
BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub.
Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan
rekan utama BlackBerry. Pasar BlackBerry kemudian diramaikan oleh dua
operator besar lainnya di tanah air yakni Excelcom dan Telkomsel.
Akibat tuntutan pemerintah Indonesia, Blackberry akhirnya membuka kantor perwakilan di Indonesia pada November 2010.
Produk unggulan BlackBerry
Produk yang menjadi andalan utama dan membuat BlackBerry digemari di pasar adalah fitur email cepat (push e-mail). Produk ini mendapat sebutan email cepat karena seluruh email baru, daftar kontak, dan informasi jadwal (calendar) “ditampilkan” langsung ke dalam BlackBerry secara otomatis.
Seperti yang telah disebutkan di atas mengenai keunggulan dari BlackBerry, yaitu push e-mail. Dengan push e-mail semua e-mail masuk dapat diteruskan langsung ke ponsel. E-mail juga sudah mengalami proses kompresi dan scan di server BlackBerry sehingga aman dari virus. Lampiran file berupa dokumen Microsoft Office dan PDF dapat dibuka dengan mudah. Sebuah e-mail berukuran 1 MB, jika diterima melalui push e-mail dapat menjadi 10 kb dengan isi yang tetap. (RBA4762)
Pengguna tidak perlu mengakses Internet terlebih dulu dan membuka satu
persatu e-mail yang masuk, atau pemeriksaan e-mail baru. Hal ini
dimungkinkan karena pengguna akan terhubung secara terus-menerus dengan
dunia maya melalui jaringan telepon seluler yang tersedia. Alat
penyimpanan juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses data yang
sampai ketika berada di luar layanan jangkauan nirkabel. Begitu pengguna
terhubung lagi, BlackBerry Enterprise Server akan menyampaikan data terbaru yang masuk.
Kelebihan lainnya adalah kemampuan BlackBerry yang dapat menampung e-mail hingga puluhan ribu tanpa ada risiko hang, asalkan masih ada memori tersisa.
BlackBerry juga bisa digunakan untuk chatting. Mirip dengan Yahoo Messenger
yang bernama BlackBerry Messenger (BBM) yang berjalan melalui jaringan
BlackBerry dengan memasukan nomor identitas unik dari setiap ponsel
BlackBerry (PIN).
Semua layanan BlackBerry ini dikenal sangat aman baik e-mail, chatting, maupun browsing. Untuk browsing Internet, data-data dari website sudah dikompresi sehingga lebih cepat dibuka.
Fasilitas lain yang menjadi andalan BlackBerry adalah pesan instan. Yahoo Messenger, Google Talk dan Skype kini telah menjadi rekanan dengan BlackBerry. Teknologi terkini memang memungkinkan kita untuk “mengobrol” (chatting) di Internet melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant (PDA). Tetapi yang berbeda pada BlackBerry adalah proses instalasi lengkap yang bisa dilakukan nya melalui jaringan nirkabel.
Melihat fenomena BlackBerry yang digemari masyarakat karena keunggulan
fasilitas komunikasinya, membuat banyak perusahaan IT berkembang dan
berlomba-lomba menciptakan aplikasi yang paling mutakhir untuk pengguna
BlackBerry. Salah satu diantaranya adalah aplikasi Intar.
Keunggulan lain juga hadir melalui teknologi kompresi yang menyebabkan
biaya akses menjadi murah dan pemberitahuan jawaban pesan melalui tanda
getar pada BlackBerry.
Penggunaan BlackBerry semakin meluas dengan hadirnya fasilitas koneksi
BlackBerry (BlackBerry Connect). Dengan BlackBerry Connect, pengguna
tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam BlackBerry untuk
memanfaatkan BlackBerry Internet Solution. Pengguna hanya perlu
menginstalasi BlackBerry Connect pada smartphone merek apapun yang dimiliki, kita bisa memanfaatkan BlackBerry Internet Solution.
"Apple"
Duo
karib sejak SMU, Steven Wozniak dan Steve Jobs memulai Apple Computer.
Produk pertama mereka, Apple I, dibangun dalam bentuk papan sirkuit.
Mereka memeragakannya di "Homebrew Computer Club" di Palo Alto,
California.
Lalu pada 1977 - Apple meluncurkan Apple II. Sebuah komputer pribadi pertama dalam desain casing plastik dan grafis internal warna.
Setelah melalui begitu panjangannya perjalanan yang dilalui Steve dan kawan kawan.
Pada tahun 2001 Apple memperkenalkan iPod, pada tahun 2003 Apple membuka
iTunes Store, toko online memungkinkan pengguna untuk membeli dan
men-download musik, audiobooks, film dan TV. Lalu empat tahun berilutnya
Apple memperkenalkan iPhone, iPhone sukses menarik minat para konsumen
Gadget di dunia dengan kecanggihan dan banyaknya applikasi yang
mendukung produk tersebut. Pada tahun 2008 Apple membuka App Store
sebagai update ke iTunes. Lalu pada tahun 2010 Apple memperkenalkan
iPad, tablet layar sentuh 10 inci, dan memiliki pangsa 84 persen dari
pasar tablet di akhir 2010. Apple berkembang dengan sangat pesat dan
menjadi perusahaan yang paling berharga di AS.
"Android"

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux.
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat
menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam
peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang
baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk
mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama
Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka
pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android
di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.
Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail
Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya
tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset
Distribution (OHD).
Kerjasama dengan Android Inc.
Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat.
Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy
Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang
menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada
telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak
memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin
Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung
oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang
bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.
Versi Android terbaru yaitu versi 3.0.1 Android juga sudah bergabung dengan beberapa smart mobile seperti Samsung, Sony Ericsson dan lainnya.
2007-2008: Produk awal
Sekitar
September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak
paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam
program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi
oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile)
yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis
telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan
fitur baru.
Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream,
yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009
diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon
seluler yang menggunakan Android.
Android versi 1.1
Pada
9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini
dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
[ Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada
pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan
menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5
(Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan
beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan
menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth
A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth,
animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan
sistem.
Android versi 1.6 (Donut)
Donut
(versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian
yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan
kontrol applet VPN.
Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih
foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan;
CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.
Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada
3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi
2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan
hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser
baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut,
Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile
terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini
berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi
diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi
terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset
Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan
aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang
diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan
WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.
Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Pada
20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan.
Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain
dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript
engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering
pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.
Android versi 2.3 (Gingerbread)
Pada
6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan.
Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain
peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy
paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format
video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone
virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.
Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
Android
Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung
ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga
berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung
multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk
grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus. Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011.
Android versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich)
Diumumkan
pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone
dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan
wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak
jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara
offline, dan berbagi informasi dengan menggunan
PERKEMBANGAN HANDPHONE DI INDONESIA
Tahun 1984: Teknologi Seluler diperkenalkan di Indonesia
Ketika itu, PT Telkom Indonesia bersama dengan PT Rajasa Hazanah
Perkasa mulai menyelenggarakan layanan komunikasi seluler dengan
mengusung teknologi NMT -450 (yang menggunakan frekuensi 450 MHz[4])
melalui pola bagi hasil. Telkom mendapat 30% sedangkan Rajasa 70%
Tahun 1985: Diperkenalkan teknologi AMPS Advanced Mobile Phone System
Teknologi ini mempergunakan frekuensi 800 MHz[6] yang merupakan cikal bakal CDMA saat ini.
Dengan sistem analog mulai diperkenalkan, di samping teknologi NMT-470,
modifikasi NMT-450 (berjalan pada frekuensi 470 MHz, khusus untuk
Indonesia) dioperasikan PT Rajasa Hazanah Perkasa. Teknologi AMPS
ditangani oleh empat operator: PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo
Panca Sakti, dan PT Telekomindo Prima Bakti, serta PT Telkom Indonesia
sendiri. Regulasi yang berlaku saat itu mengharuskan para penyelenggara
layanan telepon dasar bermitra dengan PT Telkom Indonesia.
Pada saat itu, telepon seluler yang beredar di Indonesia masih belum
bisa dimasukkan ke dalam saku karena ukurannya yang besar dan berat,
rata-rata 430 gram atau hampir setengah kilogram.Tidak ada layar di HP
ini, dan baterainya bisa melakukan panggilan selama 35 menit. Harganya
pun masih mahal, sekitar Rp10 jutaan.

Tahun 1993: Awal pengembangan GSM
Pada Oktober 1993, PT Telkom Indonesia memulai pilot-project
pengembangan teknologi generasi kedua (2G), GSM], di Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia dihadapkan pada dua pilihan: melanjutkan
penggunaan teknologi AMPS atau beralih ke GSM yang menggunakan frekuensi
900 MHz. Akhirnya, Menristek saat itu, BJ Habibie, memutuskan untuk
menggunakan teknologi GSM pada sistem telekomunikasi digital Indonesia.
Pada waktu itu dibangun 3 BTS (Base Transceiver Station), yaitu satu
di Batam dan dua di Bintan. Persis pada 31 Desember 1993, pilot-project
tersebut sudah on-air. Daerah Batam dipilih sebagai lokasi dengan
beberapa alasan: Batam adalah daerah yang banyak diminati oleh berbagai
kalangan, termasuk warga Singapura. Jarak yang cukup dekat membuat
sinyal seluler dari negara itu bisa ditangkap pula di Batam. Alhasil,
warga Singapura yang berada di Batam bisa berkomunikasi dengan murah
meriah, lintas negara tapi seperti menggunakan telepon lokal. Jadi
pilot-project ini juga dimaksudkan untuk menutup sinyal dari Singapura
sekaligus memberikan layanan komunikasi pada masyarakat Batam.

Tahun 1994: Kemunculan operator GSM pertama
PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) muncul sebagai operator GSM
pertama di Indonesia, melalui Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan
Telekomunikasi No. PM108/2/MPPT-93, dengan awal pemilik saham adalah PT
Telkom Indonesia, PT Indosat, dan PT Bimagraha Telekomindo, dengan
wilayah cakupan layanan meliputi Jakarta dan sekitarnya. Pada periode
ini, teknologi NMT dan AMPS mulai ditinggalkan, ditandai dengan tren
melonjaknya jumlah pelanggan GSM di Indonesia. Beberapa faktor penyebab
lonjakan tersebut antara lain, karena GSM menggunakan Kartu SIM yang
memungkinkan pelanggan untuk berganti handset tanpa mengganti nomor.
Selain itu, ukuran handset juga sudah lebih baik, tak lagi sebesar
‘pemukul kasti’.

Tahun 1995: Kemunculan telepon rumah nirkabel
Penggunaan teknologi GMH 2000/ETDMA diperkenalkan oleh Ratelindo.
Layanan yang diberikan oleh Ratelindo berupa layanan Fixed-Cellular
Network Operator, yaitu telepon rumah nirkabel. Pada tahun yang sama,
kesuksesan pilot-project di Batam dan Bintan membuat pemerintah
memperluas daerah layanan GSM ke provinsi-provinsi lain di Sumatera.
Untuk memfasilitasi hal itu, pada 26 Mei 1995 didirikan sebuah
perusahaan telekomunikasi bernama Telkomsel, sebagai operator GSM
nasional kedua di Indonesia, dengan kepemilikan bersama Satelindo.

Tahun 1996: Awal perkembangan layanan GSM
Pada akhir tahun 1996, PT Excelcomindo Pratama (Excelcom, sekarang XL
Axiata) yang berbasis GSM muncul sebagai operator seluler nasional
ketiga. Telkomsel yang sebelumnya telah sukses merambah Medan, Surabaya,
Bandung, dan Denpasar dengan produk Kartu Halo, mulai melakukan
ekspansi ke Jakarta. Pemerintah juga mulai turut mendukung bisnis
seluler dengan dihapuskannya bea masuk telepon seluler. Alhasil, harga
telepon seluler dapat ditekan hingga Rp1 juta. Pada 29 Desember 1996,
Maluku tercatat menjadi provinsi ke-27 yang dilayani Telkomsel.
Pada tahun yang sama, Satelindo meluncurkan satelit Palapa C2, dan langsung beroperasi pada tahun itu juga.
Tahun 1997-1999: Telekomunikasi seluler pada masa krisis moneter
Pada tahun 1997, Pemerintah bersiap memberikan 10 lisensi regional
untuk 10 operator baru yang berbasis GSM 1800 atau PHS (Personal
Handy-phone System. Keduanya adalah sama seperti GSM biasa, namun
menggunakan frekuensi 1800 MHz). Namun, krisis moneter 1998 membuat
rencana itu batal.
Pada tahun yang sama, Telkomsel memperkenalkan produk prabayar
pertama yang diberi nama Simpati, sebagai alternatif Kartu Halo. Lalu
Excelcom meluncurkan Pro-XL sebagai jawaban atas tantangan dari para
kompetitornya, dengan layanan unggulan roaming pada tahun 1998. Pada
tahun tersebut, Satelindo tak mau ketinggalan dengan meluncurkan produk
Mentari, dengan keunggulan perhitungan tarif per detik.
Walaupun pada periode 1997-1999 ini Indonesia masih mengalami
guncangan hebat akibat krisis ekonomi dan krisis moneter, minat
masyarakat tidak berubah untuk menikmati layanan seluler. Produk Mentari
yang diluncurkan Satelindo pun mampu dengan cepat meraih 10.000
pelanggan. Padahal, harga kartu perdana saat itu termasuk tinggi,
mencapai di atas Rp100 ribu dan terus naik pada tahun berikutnya. Hingga
akhir 1999, jumlah pelanggan seluler di Indonesia telah mencapai 2,5
juta pelanggan, yang sebagian besar merupakan pelanggan layanan
prabayar.
Tahun 2000-2007 : Perkembangan teknologi
Pada era ini perkembangan handphone begitu pesat
harga handphone pun semakin terjangkau, pada jaman ini handphone yang
cukup terkenal di indonesia adalah nokia communicator dan PDA phone,
bahkan memiliki nokia communicator merupakan sebuah prestige tersendiri
karena harganya yang terbilang mahal
Handphone jenis touchscreen sudah marak, namun responsibilitas dan
kenyamanannya belum seperti sekarang, bahkan masih menggunakan stylus.

Tahun 2007-2013 : Legenda touchscreen terlahir
Pada era ini apple selaku salah satu perusahaan IT terbesar
menelurkan iphone. Handphone ini membawa banyak hal baru ketika itu,
mulai dari user interface yang menarik, pengalaman touchscreen yang
menyenangkan. Hal ini memicu produsen lain berlomba lomba menelurkan
produk yang bisa mengimbanginya. Tercatat hingga saat ini yang mampu
bersaing dengan iphone adalah samsung galaxy s series.